Maret 04, 2011

Pshyco Modern



ketika semua keinginan (desire) di salurkan menjadi kebutuhan untuk kenikmatan, ketika ia menjadi semacam pengoperasian yang tanpa batas, keinginan tersebut menjadi tanpa realitas, sebab ia tanpa imajiner, -keinginan dimana-mana akan tetapi dimana-mana dalam bentuk simulasi.

dan ketika manusia di perbolehkan melihat, mempertontonkan, dan mempresentasikan yang tabu, yang amoral, yang abnormal, maka sebenarnya tidak ada lagi 'rahasia' di dalam dunia realitas dan dalam kehidupan 'normal',  semuanya menjadi transparan. oleh karena tidak ada lagi rahasia, maka perhatian manusia, -disebabkan tuntutan mesin keinginan- beralih pada hal-hal yang tidak riil, yang abnormal, yang fantastik, yang menyimpang.
pelanggaran dan abnormalitas bukan dianggap sebagai suatu 'kesalahan' akan tetapi 'keberanian'. bahkan pelanggaran tabu tak lagi dianggap sebagai bentuk dosa. akan tetapi sebaliknya, menjadi satu bentuk 'kenikmatan'.


jean baudrillard,revenge of crystal
reowena chapman & jonathan rutherford, male orde, unwrapping masculinity, lawrence & wishort, london 1990, hal 204
 
Free Website templatesSEO Web Design AgencyMusic Videos Onlinefreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates